03 Mei 2008

Mencermati Manfaat Jaringan Seluler di Seko

Set Asmapane


Sepintas memang kita pasti berpendapat bahwa dengan dibangunnya tower (menara transmisi) telepon seluler di Seko, Ambalong dan Beroppa, maka komunikasi antara orang yang tinggal di seko dengan orang seko diperantauan akan lebih lancar, memang hal ini adalah benar, namun menurut saya pembangunan menara transmisi tersebut bukan yang prioritas dan bukan yang mendesak dibutuhkan oleh orang seko. Saya sependapat dengan kekhawatiran Om Pak Dion bahwa itu akan justru membuat masyarakat seko menjadi konsumtif dibidang telekomunikasi yang dalam hal ini sangat kontra produkstif dengan kondisi masyarakat seko yang masih dalam tarap mengumpulkan nafka untuk menyambung/mempertahankan kehidupan dan maaf belum sampai kepada pola hidup untuk memmenuhi kebutuhan sekunder.

Menurut saya kalau toh ada pembangunan fisik/infra struktur yang harus dilakukan ke seko, maka yang pertama harus dibangun adalah Kualitas Sumber Daya Manusianya baik itu kualitas intelektualnya maupun kualitas imannya, karena sudah banyak negara di belahan dunia yang membuktikan bahwa kualitas sumber daya manusia yang tinggi akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, sekalipun sumber daya alam kurang. Kalau seko kita kenal kaya dengan sumber daya alam tetapi sumber daya manusianya tidak berkualitas, maka yang akan menikmati kekayaan sumber daya alam nantinya adalah orang lain (pendatang).

Selain itu pembangunan yang juga dipandang prioritas bagi seko adalah pembangunan infra struktur terutama membuka keterisolasian masyarakat Seko dengan Sabbang, Mamuju, Palu dan Tana Toraja. Kalau akses ini bisa terbuka maka orang seko tidak perlu lagi membeli kebutuhan pokok dengan harga mahal lalu menjual hasil produksi pertanian atau peternakan dengan harga yang murah. Kondisi ini yang membuat masyarakat seko sangat tidak berdaya dalam perdagangan selalu membeli barang dgn harga mahal, tetapi menjual hasil dengan harga murah. Untuk itu program pembangunan jalan ke seko perlu didorong oleh semua elemen orang seko baik itu rakyat, LSM, Yayasan dan Pemerintah agar dapat diakses dengan mudah. Pembangunan jalan ini akan membawa efek multiplier yang tinggi dalam pertumbuhan ekonomi di seko, karena dengan terbukanya jalan tsb maka harga beli kebutuhan primer dan mungkin sekunder diseko tidak akan semahal sekarang dan sebaliknya masyarakat seko sudah bisa menjual hasil-hasilnya dengan harga yang lebih mahal, dengan demikian akan meningkatkan perputaran uang di seko yang akhirnya akan meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto orang seko.

Setelah pembangunan sarana dan prasaran yang mendasar di lakukan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat seko sdh memadahi untuk kebutuhan primer, barulah kita memikirkan untuk kebutuhan sekunder seperti telekomunikasi melalui Hand Phone. Saya paham bahwa dalam dunia moderen siapa yang tidak menguasai informasi maka akan jadi pecundang, namun demikian kondisi masyarakat di seko belum dalam tatanan tersebut, masih dalam tatanan pembenahan kebutuhan hidup yang mendasar.

Saya pikir sudah tepat jika di seko untuk sementara amasih menggunakan telepon satelit, dimana setiap basis kampung diusahakan ada satu, agar informasi yang ingin disampaikan baik dari seko maupun ke seko bisa lancar, toh kominikasinya baru sebatas kebutuhan yang sangat temporer, bukan seperti dikota besar yang kehidupan dan pekerjaannya sangat tergantung kepada alat komunikasi berupa hand phone. Untuk itu masyarakat seko perlu menyadari tawaran pembangunan dari pihak2 tertentu jangan sampai pembangunan tersebut tdak membawa kesejahteraan tetapi justru mendatangkan kesengsaraan akibat dampak dari pembangunan tersebut yang belum tepat dengan kondisi masyakat kita.

Mohon maaf bila komentar saya tidak berkenan, Imanuel

Samarinda, 30 April 2008

Set Asmapane

Hp 18125506003

Tidak ada komentar: