11 Mei 2008

Masyarakat Seko pada Masa DI/TII (1951-1965)

Malea Allo Mepantu’, Borrong Bulan Meampangngi: Masyarakat Seko pada Masa DI/TII (1951-1965)

ISBN: 978 - 979 - 17976 - 0 - 3

Intisari Isi Buku:

Buku kumpulan karangan ini memperlihatkan dinamika kehidupan masyarakat Seko pada masa pendudukan gerombolan pemberontak DI/TII tahun 1951 - 1965 di Sulawesi Selatan. Masyarakat Seko – yang terpencil di pegunungan Luwu (Utara), di hulu sungai Karama – baru mulai mengalami perubahan-perubahan sosial karena masuknya pendidikan moderen, pekabaran Injil, pemerintahan kolonial, dan ekonomi pasar pada tahun 1920-an, yang disusul pendudukan militer Jepang dan revolusi kemerdekaan Indonesia. Tetapi yang paling mendasar bagi sejarah dan identitas masyarakat Seko adalah pendudukan gerombolan pemberontak DI/TII. Sejak awal tahun 1950-an belasan tahun masyarakat Seko menghadapi kenyataan derita penindasan dan kekejaman serta pengungsian dari kekuasaan gerombolan. Masyarakat Seko menolak pemaksaan berpindah ke agama Islam, dan berbagai kelaliman gerombolan pemberontak itu; maka sambil menyusun kekuatan perlawanan, masyarakat Seko mengungsi ke daerah-daerah tetangga di Kalumpang (Karama, Karataun), sampai ke Tana Toraja dan ke Lembah Palu di Sulawesi Tengah.

Dalam bagian kedua buku ini dimuat beberapa karangan menyangkut masyarakat dan kebudayaan Seko, yang juga dimaksudkan sebagai suatu upaya melestarikan warisan masa lalu, yang kini makin terlupakan.

***

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Maafkan, saya baru kali ini mendengar ada satu daerah bernama Seko. Pdt Zakaria saya kenal dari banyak publikasi. Tetapi asal Seko, saya baru tahu. Buku ini akan sangat informatif bagi mereka yang ingin tahu daerah itu. Di mana bisa mendapatkan buku ini?

Mohon ijin juga mengulasnya di blog berita torajacyber
http://torajacybernews.blogspot.com/

salam