06 November 2009

Catatan Harian To Seko

(oleh Toseko -Lipu-Tondok, dari diskusi di Facebook awal Nov 2009)
Wed at 3:05pm

Catatan-catatan Harian, tentang Seko! SEKO, Desa terpencil diatas ketinggian 1560 meter dari permukaan Laut.
Pada zaman ORLA menjadi satu distrik, disebut DISTRIK SEKO. Pada Zaman ORBA dilebur menjadi satu kecamatan dengan DISTRIK RONGKONG menjadi Kec. RONGKONG-SEKO. Pada Zaman REVOLUSI Modern sekarang ini, kembali menjadi satu wilayah pemerintah dengan nama KECAMATAN SEKO.
Masyarakat SEKO, Argraris dengan hasil utama, KOPI ARABICA, KOPI REBUSTA, PADI, JAGUNG, AKHIR AKHIR INI (Pertengan thn.90-an) MENGHASILKAN COKLAT BERKUALITAS EKSORT. Disamping Ternak KERBAU dan Hasil HUTAN berupa DAMAR dan ROTAN.
Sayang bahwa pada zaman ORBA hutan-hutan yang menjadi HAK ULAYAT Masyarakat seko oleh Pemerintah Daerah dan Pusat di eksploitasi sedemikian rupa (Lewat PT. KTT) sehingga Hutan-hutan Hak Ulayat tersebut sebagian telah rusak. Sebaliknya, sampai sekarang kompensasi hasil hutan tersebut sama sekali tidak dirasakan oleh Masyarakat Seko.
Dari Zaman Penjajahan ke zaman ORLA disambung zaman ORBA, berlanjut pada Zaman Revolusi, masyarakat Seko masih seperti dulu. Ya, ramah tamahnya, bersahabat kepada siapa saja, termasuk ketika Masyarakat SEKO DILUPAKAN OLEH DUNIA LUAR SEKO.
Dijaman Modern ini, sungguh mengherankan bahwa masih ada Daerah terpencil dengan komunitas Penduduk (12.000-16.000 Jiwa) tanpa akses jalan sebagai urat nadi perekonomian rakyat.
Ruas jalan yang ada skarang menuju Kec. SEKO, ternyata adalah ruas jalan peninggalan Zending-zending Belanda atau ruas jalan yang dibangun oleh Rakyat SEKO sebelum NKRI ada.
Ruas jalan ini sangat menyusahkan dan menyulitkan karena Becek, berbatu, belum lagi lintah darat yang memenuhi beberapa penggal jalan setapak ini, mendaki, keluar-masuk hutan! Masih seperti yang dikisahkan oleh Almarhun Kakek saya (PK. BETHONY). Tidak ada perubahan! Kecuali bahwa Masyarakat seko kini sudah banyak berpendidikan tinggi, dan bahwa Dusun-dusun di SEKO sudah menggeliat mengejar ketertinggalannya dari Anak Bangsa Lainnya.
Bahwa, Masyarakat SEKO memang harus membangun dirinya sendiri, berdiri diatas kaki sendiri, dan berlari mengejar zaman agar sejajar dengan Anak Negri yang lain.
Tahun 2007 bulan Agustus, saya kembali berkunjung ke-SEKO sama seperti yang selalu saya lakukan tiap 3-4 tahun sekali....harapan saya bahwa akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap ruas-ruas jalan menuju ke Seko. Dan saya tidak terkejut, ketika mendapati bahwa harapan itu tinggal harapan.
Sambil membasuh peluh disela-sela pendakian yang berbatu dan tajam pada ruas jalan Mabusa-seko, saya teringat pada awal Tahun 1984 saat itu untuk pertama kali saya berkunjung ke Seko, setelah menyeleseikan Study di Jogyakarta. Hm...ruas ini masih sama, bahkan makin parah!! Pohon-pohon Raksasa yang dulu membuat Ruas ini teduh, kini tinggal kenangan dan menyisakan bongkol-bongkol hitam di pinggir jalan.
Belum berubah! Rupanya Sentuhan Pembangunan Masyarakat Desa yang selama ini menjadi Primadona Progam Pemerintah, baik Tingkat satu dan dua, terlebih Pusat! Bukan untuk Masyarakat SEKO!
Tapi saya selalu bersyukur bahwa ditengah kejengkelan menghadapi realitas seperti ini, saya terhibur sekaligus Bangga! Sebab dalam perjalananku kali ini hampir setiap jam aku bertemu, bersua dengan orang-orang seko yang menuju kota. Pada posisi seperti ini kami memilki persamaan, yaitu sama-sama berjalan kaki! Bedanya, Mereka memikul Beban di Punggung untuk dijual ke Kota dan saya memikul Beban dan bergumul pada Sikap Pemerintah yang tidak perduli pada Masyarakat SEKO.
Melihat kenyataan ini, saya menjadi marah! Tapi entah kepada siapa akan dilampiaskan.
Cerita Almarhum Kakek dan sekaligus Nasehatnya, masih terngiang...."Cucunda, Hidup Kita orang-orang SEKO memang seperti ini dari nenek moyang kita! Sabar dan bersahabat dengan siapapun, termasuk yang memusuhi kita. Kamu harus berpendidikan, hanya dengan itu kamu akan hidup. Kamu harus Ber-Iman, hanya dengan itu kamu raih hidupmu"

To Seko Lipu-Tondok
Cici@..Harus bangga jadi orang seko....Ci masa' kalah ama adek Angel yang udah 2 kali ke seko????
Yesterday at 2:52pm

Mahir Takaka
ada kabar terbaru yang saya amati dari perjalanan saya yg terakhir ke Seko (dari tgl 3-7 Oktober 2009), bahwa boldoser sdg memperbaiki jalan poros rongkong-seko dan sudah bekerja di Mabusa...jg ada upaya Bupati Luwu Utara melalui statement Pak Arifin Djunaidi di harian palopos untuk memasukkan transmigrasi dan tambang di seko....bagaimana ya? ... Read Moreapakah ini jd alasan yg akan memberi jaminan atas utuhnya hak2 adat masyarakat adat di Seko...???? atau justru melanjutkan kolonisasi terhadap masyarakat adat di seko yg sdh dilakukan oleh PT. KTT, PT. Seko Fajar, dan....siapa lagi....

sudah saatnya kita menuntut keadilan dalam pembangunan di seko. jg menjadikan investasi transmigrasi, tambang, HPH, HGU, dll sbg alasan untuk membangun seko....seko jg adalah rakyat NKRI/wilayah luwu utara yg hrs mendapatkan dana pembangunan yg sama dengan daerah lainnya...
Yesterday at 3:30pm

Salu Sopai
Kita berdoa sj smoga hari mendatang pemerintah bisa lebih memperhatikan seko spy lebih maju spt daerah2 yg lainx..
Yesterday at 3:39pm

To Seko Lipu-Tondok
Dinda Mahir@Yups...saya dapat informasi yang sama dari salah satu saudara kita yang baru kembali akhir aoktober kemaren. Peresoalannya adalah kesiapan To Seko menghadapi perubahan-perubahan seperti yang selama ini kita diskusikan baik Via blogspot.com atau pun via email. Kanda Z. Ngelow juga sempat bicara soal itu. perlu pemberdayaan masyarakat ... Read MoreSEKO soal HAK ULAYAT, Dan HAK HIDUP diatas Wilayah mereka sendiri. Teruslah memberi informasi kepada temen-temen via GROUP Ini Dinda. Supaya yang lain ikut urun saran bahkan urun pengalaman tentang Masyarakat SEKO, Tuhan Berkati.
Yesterday at 4:16pm

To Seko Lipu-Tondok
Bung Sopai@Masyarakat SEKO berhak menikmati pembangunan, di minta atau tidak, Pemerintah Baik PEMKAB LUTRA pun PEMPROF SULSEL mestinya Proaktif untuk itu. Terutama pembangunan Poros jalan, Sabbang - Rongkong - SEKO atau Sabbang - Via EX KTT - SEKO. Berdoa tentu saja tetap kita lakukan, tapi butuh proaktif Generasi Muda To SEKO untuk berjuang, terutama kita-kita yang hidup dan tinggal di perantauan. Ayo urun rembuk untuk itu. Tuhan Berkati.
Yesterday at 4:21pm

Imanuel Tibian
Segala bentuk investasi dll sebaiknya dihadapi secara arif dan bijaksan saya siap urung rembuk thd hal tersebut.
Yesterday at 4:42pm

To Seko Lipu-Tondok
Bung Ima@Dengan senang hati..mari kita tukar pikiran untuk kemajuan Tondok Seko..anda juga bisa baca-baca beberapa blog yang selama ini menjadi ajang tukar pikiran diantara sesama to seko perantauan; a.l : http://www.tondokseko.blogspot.com - www.toseko.blogspot.com dan http://www.mahirtakaka71.blogspot.com
Makasih untuk tukar pikirannya. Wassalam.
Yesterday at 4:49pm

Vicariya Boong Kelabu
heheheheeh maklum ijin dari org tua belum ada.......tunggulah akan ku bujuk si gendut yahya tuk mmberiku izin.......tak sabar ingin merasakan kebersaman di Seko....hahahahahahaha
7 hours ago

To Seko Lipu-Tondok
Tahun depan, liburan anak sekolah kami sekeluarga akan ke Seko, rencana adek (dr. Boby Mayaho) juga mau ikut. Kalau bisa rombongan to SEKO pulang bareng lalu ada kegiatan sosial dan bla-bla..wah pasti seru....
7 hours ago

Charles Nedved
Sy mau tp bln berapa soalx hrs kena pd saat sy cuti boleh.
2 hours ago

Tidak ada komentar: